Tadkiroatun Musfiroh
Bahasa yang dituturkan oleh etnis Cina di Indonesia cukup unik, menarik, sekaligus kontroversial. Sejumlah ahli menyebut bahasa etnis Cina- Jawa ini sebagai kreol, dan sejumlah yang lain menggolongkannya sebagai salah satu variasi bahasa Indonesia yang diglosik.
Pada mulanya, bahasa Indonesia etnis Cina-Jawa merupakan bahasa komunikasi sehari-hari antara orang Cina “totok”dan wanita Jawa, yang selanjutnya diturunkan kepada generasi berikutnya. Bahasa ini mempunyai ciri-ciri: (1) afiks, keposesifan, dan struktur dari bahasa Jawa, (2) kosakata dasar berasal dari bahasa Indonesia, (3) kata fungsi, ajektiva, dan adverbia berasal dari bahasa Jawa dan bahasa Indonesia, dan (4) angka dan istilah kekerabatan berasal dari bahasa Cina.
Pada perkembangan selanjutnya, unsur pembentuk bahasa etnis Cina mulai mendekati bahasa induknya masing-masing. Dalam hal ini, etnis Cina “peranakan” dapat menguasai bahasa Indonesia standar dan bahasa Jawa dengan baik, bahkan juga bahasa asing seperti Inggris dan Mandarin. Dengan demikian, bahasa etnis Cina telah mengalami perubahan status kebahasaan dari pidjin (ketika digunakan sebagai bahasa perhubungan Cina “totok” dengan wanita Jawa), kreol (ketika digunakan oleh generasi pertama setelah pidjin), dan sekarang dianggap sebagai salah satu variasi bahasa Indonesia.