Dinding pun bertelinga
menyadap setiap fonem dan kata.
udara berpelantang
membuat detak jantung terdengar begitu jauhnya
banyak mata menyala dalam kegelapan
kelam hilang menjadi terang
lenyap ruang pribadi untuk diam
hanya bisik berbisik di kebisuan
Jalan istana kini penuh kerikil berkamera
langkah terdeteksi melangkah ke mana
dedaunan berkornea
mengawasi gerak-gerik tanpa jeda
meruang di antara ada dan tiada
Dinding pun bertelinga
siapa yang lewat harus bisa menjaga
menahan titik, menyandera koma
atau tunduk hening membungkam kata
karena nafas bisa berarti duga
dan senyum bisa bermakna cela.
## Rektorat, 25 Januari 2016 ##