Kaukah Itu Dulu

0
194

Tadkiroatun Musfiroh

Sore ini kulukis langit dengan senandika
ketika pucuk alang-alang menebar harum rindu
capung- capung bertebaran menghiasi sore
tanda ribuan pesan di langit masih berserak

Kaukah itu dulu,
yang memahat cakrawala dengan kecemasan
yang melumuri bianglala dengan baris-baris doa
ketika pisau bedah mengoyak perutku

Waktu itu, kau taburkan kuntum-kuntum kemuning
dan ribuan edellweis gunung pun mekar bersama
Air matamu titik di pipiku, menghalau malaikat maut
bersama, jiwaku terpahat kau genggap erat

Kaukah itu dulu,
yang membisikkan kata-kata di kuping kananku
serupa melodi kanak-kanak yang riang gembira
menenagai asaku yang nyaris tenggelam

*** Plosokuning, 2 Oktober 2015 ***