Tadkiroatun Musfiroh
Buku ini adalah buah penelitian hibah kompetisi tiga tahun berturut-turut. Buku yang diterbitkan Grasindo ini relatif lengkap menjawab permasalahan bagaimana anak memperoleh kemampuan baca-tulis, bagaimana perkembangan baca-tulis mereka, dan bagaimana menumbuhkembangkan kemampuan aktual mereka.
Penelitian tentang pengembangan bahasa tulis anak menunjukkan hasil yang relatif konsisten. Anak-anak belajar bahasa tulis hanya apabila mereka benar-benar tenggelam dalam lingkungan bahasa yang mereka pelajari. Lingkungan yang kaya akan bahan cetakan, alat peraga, buku-buku, tanda-tanda, gambar-gambar, pajanan bervariasi, dan label-label merupakan cairan yang mencelupkan dan menenggelamkan anak-anak hingga mereka menghirup komponen bahasa tulis secara bawah sadar.
Pajanan dan lingkungan saja tidak cukup. Agar suntuk atau tenggelam dalam proses belajar bahasa, anak-anak membutuhkan demonstrasi dari kegiatan orang di sekitarnya.
Proses belajar terjadi ketika anak terlibat secara aktif terhadap apa yang mereka lakukan. Hal ini merefleksikan suatu perspektif konstruktif dari belajar dan mengajar. Anak-anak memilih sendiri apa yang mereka ingin baca dan kemudian mengembangkannya dalam kegiatan bermain.
Anak-anak harus memperoleh cukup kesempatan setiap hari untuk membaca dan menulis. Pemerolehan bahasa tulis akan terjadi apabila anak-anak diberi tanggung jawab memilih topik untuk kegiatan berbahasa tulis melalui membaca dan menulis. Anak belajar memutuskan ada yang ingin mereka lakukan, bentuk apa yang diinginkan, dan berperan dalam proyek mereka sendiri, tergantung pada tingkat perkembangan mereka masing-masing.
Anak-anak sering menduga-duga bentuk bahasa tulis dan mencoba menggunakannya. Dukungan yang baik mampu menciptakan atmosfer yang bebas untuk menggunakan bahasa, yang dalam kesempatan tersebut, memahami makna lebih penting daripada kesalahan yang dibuat. Anak-anak akan membuat prakiraan yang semakin rumit tentang penggunaan bahasa, tergantung pada tingkat perkembangan mereka.
Selain itu, apabila anak-anak belajar bahasa lisan dengan menyimak dan berbicara, mereka akan belajar bahasa tulis dengan belajar membaca dan menulis, serta menerapkan perkembangan pemahaman dan keterampilan mereka tentang bagaimana bahasa cetak berperan di kelas. Anak memiliki pengalaman dengan huruf-huruf. Membaca dan menulis diintegrasikan ke dalam kegiatan sehari-hari dan dihubungkan dengan pengalaman anak. Anak belajar bagaimana menggunakan bahasa dalam situasi yang otentik dan bermakna.
Sebagaimana input dan pajanan dalam bahasa lisan, respon dalam bahasa tulis pun berperan bagi anak. Setiap pertanyaan yang diajukan anak merupakan materi yang bermakna dan termanfaatkan oleh anak dalam proses hipotesis dan pengujiannya. Pertanyaan yang berkaitan dengan nama huruf, lafal, cara baca merupakan pertanyaan yang memerlukan respon segera.
Buku ini dibuat sebagai panduan penerapan model pengenalan bahasa tulis untuk anak Kelompok Bermain (KB), PAUD, dan TPA (untuk 2-4 tahun) dan Taman Kanak-kanak, uakni TK A (4-5 yahun) dan TK B (5-6 tahun), meliputi pengenalan bahasa tulis produktif (BTP) dan pengenalan bahasa tulis reseptif (BTR). Setelah membaca buku ini, para pendidik anak usia dini di TPA, PAUD, KB dan TK diharapkan mau mengubah perspektif pembelajaran untuk anak didiknya serta mampu menerapkan dan mengembangkan model ini.
Buku ini dikembangkan dari serangkaian observasi, wawancara, evaluasi belakang, validasi lain, bahkan uji coba di berbagai KB dan TK. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pendidik dan anak-anak PAUD, TPA, KB, dan TK di Yogyakarta, Klaten, Bantul, Sleman, Gunung Pati, Ungaran, dan Semarang, yang tidak dapat disebutkan satu demi satu. Semoga buku ini bermanfaat bagi pendidikan AUD di Indonesia.