Panyuwun Abdi Merapi

0
196

Tadkiroatun Musfiroh 

Kanjeng Sunan, katakan pada trah Witaradya
Kami takut Eyang Petruk datangi desa kami
Karena kami ini manusia sanepa
Hanya bisa makan dari keringat sendiri

Setiap pagi, Kanjeng Sunan, Kanthong Bolong menari
Memberi sanepa dan sungguh wanti-wanti
Bangirnya menantang dan matanya menyapu nyalang
Kemana lagi kini kami harus mengungsi
 
Kanjeng Sunan, lihatlah kami menggigil di padang resah
Karena Kanthong Bolong tak lagi bermain di tengah kawah
Kini dia menyusuri tebing hijau dengan gontai langkah
Nyawuki plataran dan tanduran yang siap dirambah
Kanjeng Sunan, kami tahu Merapi sedang lelah
Sendi-sendinya ngilu dan badannya lungkrah
Kami juga tak menafsir pawanti-wanti
Kami bawa pergi anak, istri, dan sapi

Kanjeng Sunan Kalijaga, datanglah kemari
Sisakan sedikit sawah ladang dan ternak kami
Kami terima segala isi perut bumi sepenuh hati
Asal nantinya kami tetap bersama Dewi Sri

5914881416_0a9c73dae7

sumber gambar: www.flickr.com
Sumber