Review Buku “Memilih, Menyusun, dan Menyajikan Cerita untuk Anak Usia Dini”

0
265

Memilih, Menyusun, dan Menyajikan Cerita Untuk Anak Usia Dini

Buku yang disusun oleh Mbak Itadz ini memberikan angin segar bagi para orangtua dan guru. Mbak Itadz menulis buku ini berdasarkan pendidikan dan pengalamannya yang kaya di bidang pengembangan bahasa untuk anak usia dini. Jadi, buku ini benar-benar ditulis oleh seorang ahli.

Secara garis besar, ada 3 aspek yang disoroti oleh buku ini. Yaitu aspek teoritis bercerita, aspek praktis bercerita dan persoalan yang sering muncul kala bercerita.

Aspek teoritis bercerita tercakup dalam bab I sampai bab VI. Pada bab-bab ini, mbak Itadz membahas psikologi perkembangan anak usia dini, arti penting cerita dan manfaat bercerita bagi anak, karakteristik cerita untuk anak usia dini, aspek yang perlu dikembangkan melalui cerita, sekaligus jenis dan sumber cerita buat anak. Bahasan pada bab I sampai bab VI ini merupakan hal-hal pokok dan mendasar yang penting diketahui oleh siapapun yang ingin menjadi pendidik anak.

Selanjutnya, mbak Itadz membahas metode bercerita secara praktis pada bab VII sampai bab IX. Pada bab VII, dijabarkan hal-hal apa saja yang harus disiapkan sebelum bercerita. Bab VIII mendeskripsikan macam-macam teknik penyajian cerita, termasuk teknik bercerita dengan atau tanpa alat peraga. Pada bab IX, dibahas berbagai teknik menghidupkan suasana bercerita.

Terakhir, buku ini membahas masalah-masalah yang biasa muncul saat bercerita di lapangan. Masalah tersebut dibagi menjadi dua bab. Bab X membahas masalah seputar cerita dan bercerita. Misalnya, cerita yang tuna makna, improvisasi lepas konteks, imajinasi tak terkendali, dan lain-lain. Sedangkan bab XI membahas masalah kegagalan bercerita pada orangtua dan guru. Kegagalan ini bisa diketahui melalui delapan indikator. Mengapa sampai terjadi kegagalan bercerita juga dibahas. Penyebab kegagalan bercerita dijabarkan dan ditengarai ada 6 kemungkinan penyebab kegagalan.

Sebagai penutup, disajikan contoh-contoh cerita untuk anak usia dini. Contoh yang diberikan cukup beragam, dari cerita rakyat, fiksi modern, cerita faktual, sampai cerita berbahasa Inggris untuk mengenalkan anak pada bahasa Inggris.
Contoh cerita tersebut bisa langsung dipraktikkan oleh orangtua dan guru, bahkan oleh pendongeng pemula sekalipun. Sebab, contoh ini memuat informasi dan petunjuk lengkap untuk berpraktik. Informasi ini berupa judul, sumber, jumlah kata dalam cerita, umur sasaran cerita, kata kunci, teknik penjelasan, media yang dipakai, dan nilai pendidikan dalam cerita. Petunjuk praktis berupa ekspresi yang harus ditunjukkan pencerita, petunjuk saat bercerita, pertanyaan usai bercerita, pertanyaan non-cerita dan petunjuk bermain peran berdasarkan cerita. Cukup lengkap, bukan?.***

sumber: Kaniagho.wordpress